Pada hari senen ,seperti biasanya anak-anak tibyan menghadiri penggajian abah kyai masruri yang diadakan di ndalem,ketika mengajar kitab At-Tibyan karangan M.AlAshobuny,i As-beliau yang merupakan pengasuh salah satu pondok terbesar se-jateng ini mmenjelaskan bahwa cinta dan ilmu bagaikan mudhof dan tanwin..
seperti yang kita ketahui,bahwa susunan mudhof di dalam ilmu nahwu selamanya takkan bisa bersatu bersama tanwin,karena jika aea tanwin maka mudhof akan pergi dengan sendirinya dan sebaliknya.di sini kita bissa melihat bahwa dalam menuntut ilmu seorang siswa /santtri dalam hal ini harus bersungguh-sungguh,jangan sampai di baringi oleh hal-hal yang darat meeeembuyarkan konsentrasi kita dalam belajar seperti pacaran,karena ilmu selamanya takkan pernah bersatu dengan ilmu.
Oleh karema itu kita wajib mengedepankan bbelajar dulu dari pada pacaran karena,beajar sekarang adalah bekal kita untuk meenjadi insan yang bermanfaat dan mulia di dunia maupun akhirat
perumpamaan yang sangat masuk akal ..
afwan , mau tanya , kalo ada temen kita : penuntut ilmu yang mem-bareng-i dengan ‘pacaran’ , dan katanya sebagai penyemangat ,,itu gimana ? dan kita yang tau apa harus menegur ??
klo ada yang bilang pcaran buat semangat itu cuma akal2an aja coz selain pacaran di haramkan juga akan membawa pada perbuatan2 yang mubadzir dan menjadikan susah masuknya ilmu, walaupun ada orang yang pacaran kemudian selalu jdi runner up d klsnya tpi next time ilmunya ga bakal manfaat
jd sangat disayangkan bukan…begitu banyak waktu yang kita kornban kan tapi hasilnya nihil so keep ypour self from that oke…ya pastinya kita harus menegurnya tpi dengan pendekatan ya…jangan langsung kaya2 nyerbu..
jdi … ilmu yang masuk hanya sementara ya …
na’am . syukron jawaban.e ..