Perjalanan Miftahuna, Reportase

Arti sebuah kunjungan di kala sakit

Jumat sore(25/02) setelah acara makan di ruang redaksi M2net selesai,perasaanku tiba-tiba tak enak ,pusing panas dingi dan sedikit marah.Ternyata suara Adzan maghrib berkumandang setelah membereskan ruangan kulangkahkan kaki ke GOR untuk jamaah maghrig walau sebenarnya badan dan pikiranku saat ini sangat berat sampai-sampai aku mau pingsan di jalan.

setelah selesai jamaah dan Dzikir aku langsung ke komplek untuk istirahat walu sebenarnya aku harus ngaji ke Ust.Mustholoh namun badanku tersa sangat berat.ku ambil jaket dan ku rebahkan tubuh kurus ku ke karprt lapuk di kamar Akhi Hamam.

jam menunjukan pukul 22.00 waktu santri pulang dari pengajian central,namun tak di duga badan ini menggigil kedinginan.karena merasa dingin dan tak kuasa berjalan aku teriak memanggil siapapun yang lewat,namun lama memanggil sembari keadaanku semakin parah tak ada jawaban ..mungkin pikir mereka aku sedang mengigau padahal aku meminta bantuan tak seorangpun datang melihat keadaanku.

Sampai akhirnya aku mendengar suara sahabatku Agung,ku panggil namanya ,langsung sahja dia masuk ke kamar dan menayai keadaanku.”Gung.ana ahtaj ila lihaf wa jakit katsir…(Gung..aku butuh slimut dan jaket yang banyak.)” pintaku, secepat kilat ia mencari sampai dapat ,namun setelah ku pakai ternyata dingin masih aku rasakan..sangat dingin hingga Mirza menbuatkan aku spontan namun ku tolak karena mulut ini tak kuat meminumnya,ku minta air hangat saja,baru setelah itu tubuhku mendingan.

Paginya badan ini semakin lemah terpaksa aku libur sekolah untuk sekedar memulihkan tenagaku.sampai siang tak ada temanku yang menjenguk,mereka seperti lupa ada temannya yasakit ditambah lagi kita itu sekamar dimana kalia…? sungguh badan ini semakin sakit karena raungan hati ini,namun ku cuba menghibur diri mungkin mereka sibuk di sekolah.

Sampai sorepun ternya tak seorangpun ke sini kecuali teman sebangku ku Qoni Musaffa yang kini tengah asik dengan hoby tulis menulisnya karena melihatku suka menulis diary.Dia datang menanyakan kabarku,sungguh bahagia rasanya,namun tak berselang lama.kemudian masuk  dua orang menyebalkan ,bukannya nanyain kabar ternyata masuk cuma buat ndopok ngomongin masalah yang tak jelas bikin kepala tambah pusing.

Namun sore harinya kejutan datang tak terduga dari sahabatku Qoni’Musaffa namanya,ternyata dia membawa murid-murid yang belajar pengajian Qur’an padaku,Betapa  bahagianya hati ini walau tak membawa apapun senyum mereka merupakan obat yang terbaik untukku,apalagi pas salah satu anak ada yang berkata”Akhi cepet sembuh ya…biar kita bisa  belajar bareng lagi”.Kunjungan sanak keluarga lebih dibutuhkan dari pada materinya ,walau banyak makanan di depan mata walaupun sakit mulut ini secuilpun tak mau bahkan enggan melahapnya.Aku jadi berpikir ternyata kasih sayang dan dorongan dari kerabat yang lebih mujarab mengobati sakit dari pada obat dokter.Aku jadi ingat salah satu hadits yang menjelaskan beberapa kewajiban sesama mukmin selain mendoakan ketika saudaranya bersin,Mendatangi undangan,ia juga di anjurkan untuk menhibur saudara yang sakit dan mendoakanya.Memberikan dorongan moral bahwa sakit itu datang dari Allah dan ini sebagai salah satu bentuk kasih sayangnya untuk mengurangi dosa kita.

About miftah

Biasa dipanggil Miftah Wibowo. Santri asal Tegal yang pernah Ngangsu di Al Hikmah, Benda. Masih dan Selalu menjadi Santri Almarhum Abah Kyai Masruri Abdul Mughni. Sekarang Ngangsu di History and Civilization Departement, Arabic Faculty, Al Azhar university, Cairo. | Bookholic | Pecinta Kuliner | Traveler | Fotografi | Filateli | Suka Berkebun |
View all posts by miftah →

Leave a Reply

3 thoughts on “Arti sebuah kunjungan di kala sakit

  1. akhi, sry ea.. cha kan gak bisa jengukk… wkwkwk….
    makannya jgan terlalau lelah….

  2. Ya kan di rumah sakit lbh enak bnyak makanannya ukhti..but here only KETINGGI who became my friends…hiks..hiks..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *