Ngaji Yuk...!!

Kesempurnaan Jiwa dan Kemulyaan Akhlak Sang Rasul

Siapa yang tak mengenal sosok pencerah jiwa, reformer sepanjang zaman, pembawa misi suci, tokoh pembaharu yang mencerahkan jiwa manusia dari kejahilian menuju zaman madaniyah yang penuh kemajuan baik dhahir maupun rohani, selain itu Beliau adalah pembawa obor perubahan bagi bangsa Arab dan umat dunia di kemudian hari, Beliau adalah Baginda nabi besar Muhammad. Saw. Namanya begitu agung terlantun, suci perkataannya, santun perilakunya, mulia akhlaknya hingga Beliau menjadii panutan seluruh umat dalam berbagai aspek yang menyertainya.

Nabi. Saw sangat berbeda dengan yang lain baik secara fisik beliau sangat sempurna, beliau dikenal karena kefasihannya dalam berbicara, kejelasan ucapannya yang selalu disampaikan pada kesempatan yang paling tepat dan di tempat yang tepat pula, mengkhususkan pada penekanan-penekanan hukum serta mengetahui logat masing-masing bangsa Badui yang beragam. Beliau berbicara dengan kafilah bangsa Arab menurut logat masing-masing, berdialog menurut bahasa masing-masing. Selain itu, Beliau juga menguasai kekuatan pola bahasa Badui yang cerdas begitu pula kejernihan dan kejelasannya layaknya orang yang beradab, semua ini datang pastinya karena kekuatan Sang Ilahi yang telah mengubah Sang Ummi menjadi Arabic Native Speaker  yang handal.

Beliau adalah orang yang lembut, murah hati, mampu menguasai diri, suka memaaflkan ketika memegang kekuasaan dan sabar saat ditekan. Ini semua merupakan sifat mulia yang diajarkan Allah  ketika dunia mengalami degradasi moral yang sangat parah hingga  orang tua tega mengubur anaknya hidup-hidup karena malu.

Selain sifat di atas Nabi. Saw juga mempunyai sifat kasih sayang serta respek sosial yang sangat tinggi terhadap kondisi masyarakat sekitarnya, baik itu muslim ataupun kepada non-muslim sekalipun.

Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa Putra Abdullah bin Abdul Muthalib ini mempunyai kebiasaan yang sangat mulia, yaitu setiap pagi dan sore beliau selalu mengunjungi seorang janda tua yahudi yang buta. Beliau selalu membawa makanan untuk janda yahudi tersebut, bahkan beliau mengunyahkan  makanan untuk si janda yahudi tersebut dikarenakan ia tak bergigi lagi.

Janda tersebut tak mengetahui bahwa yang mengirimi dan membantu mengunyahkan makanannya setiap hari adalah Nabi, sehingga tiap kali Nabi datang ia selalu berkata bahwa Muhammad adalah tukang sihir, pembohong dan kata-kata lainnya yang menghina beliau, tapi walaupun ejekan itu selalu ia lontarkan, namun Nabi dengan sifat penyayangnya dengan sabar selalu menyuapinya setiap hari, hingga hari itupun datang ketika langit menjadi mendung, semua makhluk di bumi murung, ombak begitu tak bergairah bergerak dan pepohonan di bumi merunduk, hari dimana sang Rasul pulang  ke rahmatullah.

Hingga suatu saat Abu Bakar bertanya kepada Aisyah.ra â€Ãƒâ€šÃ‚wahai Aisyah Ummul mukminin, amal baik apakah yang selau Nabi lakukan?â€Ãƒâ€šÃ‚ tanya Abu Bakar, â€Ãƒâ€šÃ‚ada amalan yang mungkin kalian tak bisa melakukannya sama yang dilakukan Nabi, beliau selalu mengunjungi janda tua yahudi yang telah buta kemudian memberikannya makan setiap pagi dan soreâ€Ãƒâ€šÃ‚ jawab Aisyah.

Karena dilandasi cintanya Kepada Nabi para sahabat selalu ingn meniru amal baik  yang dilakukan Nabi.Saw, keesokan harinya Abu Bakar pun berkunjung ke rumah janda tersebut yang yang terletak di pinggiran kota Madinah.

Seperti yang dikatakan oleh  Aisyah.ra Abu Bakar pun menyuapi janda tersebut, sama halnya dengan hari sebelumnya janda tersebut selalu menjelekan  Nabi. Karena suapan kali ini tak selembut sebelumnya, janda tersebut menyadari bahwa yang menyuapinya kali ini bulkanlah orang yang setiap pagi datang, sontak janda itupun bertanyaâ€Ãƒâ€šÃ‚ siapakah anda? dan di mana orang yang selalu datang kemari?â€Ãƒâ€šÃ‚, \” Orang yang setiap pagi datang, mengunyahkan serta menyuapkan makanan kepadamu ialah orang yang setiap hari kau selalu mengejeknbya, ya Beliau adalah Muhammad.Sawâ€Ãƒâ€šÃ‚jelas Abu bakar sembari menyikap air mata. Mendengar hal itu janda tersebut langsung lemah dan menangis sejadi-jadinya di hadapan Abu Bakar, sampai akhirnya ia masuk islam karena keluhuran budi pekerti Rasululah.

Mungkin kalau anda menjadi seperti Nabi, apakah anda masih kuat ketika kita menolong orang lain kemudian mereka mengejek atau bahkan menyakiti kita? Jawabanya ada pada diri anda sendiri, sudah sepantasnya kita sebagai umatnya harus selalu mengikuti jejak langkahnya , baik perkataan, perbuatan serta akhlak mulia Beliau

 

Tagged , , , , ,

About miftah

Biasa dipanggil Miftah Wibowo. Santri asal Tegal yang pernah Ngangsu di Al Hikmah, Benda. Masih dan Selalu menjadi Santri Almarhum Abah Kyai Masruri Abdul Mughni. Sekarang Ngangsu di History and Civilization Departement, Arabic Faculty, Al Azhar university, Cairo. | Bookholic | Pecinta Kuliner | Traveler | Fotografi | Filateli | Suka Berkebun |
View all posts by miftah →

Leave a Reply

5 thoughts on “Kesempurnaan Jiwa dan Kemulyaan Akhlak Sang Rasul

  1. He kalo ini tuh tugas Akhi berarti kamu belum ,kan judul kamu keindahan dan kesempurnaan fisik nabi kalo ga tahu kan ada nurul yaqien..dah hatam kan? hehhh

  2. belum khatam kali.. khi,,,, cha kan dah baca.. mau ngerjain tapi susah bgt….

    bantuin sih…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *